RSS

Tiga Versi Nama Balikpapan



Ada 3(tiga) versi yg berbeda nama untuk Balikpapan

Versi pertama :

Pada zaman Kerajaan Kutai Kartanegara ingin membangun istana baru di sekitar di Kutai Lama, kepada penduduk di sekitar Teluk Balikpapan, diminta untuk mengirim sumbangan papan sebanyak 1.000 keping dan pada saat pengiriman papan tersebut, ada yang tercecer kurang lebih 10 keping. Sementara perahu yang membawa papan tersebut sudah tiba di tempat tujuan, dan oleh penduduk setempat, mereka saling berteriak dengan kata-kata “ Balikpapan Tu”, dan wilayah di sekitar teluk tersebut kemudian disebut “ Balikpapan.”

Versi kedua :

Dalam cerita yang berkembang di masyarakat seputar pesisir pantai teluk ( yang kemudian disebut Teluk Balikpapan ) adalah Suku Balik, keturunan dari kakek dan nenek Kayun Kuleng dan Papan Ayun, dan keturunan tersebut akhirnya disebut Kuleng Papan yang artinya Balikpapan, karena dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik.

Versi ketiga :

Dalam sejarah Kerajaan Paser, yang terdiri dari beberapa kerajaan kecil, dan salah satu dari kerajaan kecil yang membawahi sebagian kawasan Teluk ( yang kelak disebut Teluk Balikpapan ) mendapat serangan dari kerajaan lain. Karena terdesak oleh musuh maka sang raja yang memiliki seorang bayi putri dan tidak ingin kalau putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh, maka sang raja mengikat putrinya tersebut di sebuah papan, dan dilarutkan ke pantai ( di laut ), dengan dorongan ombak dan arus, papan tersebut terbalik dan terbawa sampai ke kawasan teluk dan dilihat oleh penduduk setempat. Secara spontan pendudk tersebut berteriak “Balikpapan Tu” dan tepat di balik papan tersebut terdapat seorang putri yang bernama Putri Petung. Sejak itulah di tempat putri tersebut ditemukan dinamakan “Balikpapan”.

Apapun berbagai versi yang ada, kini Balikpapan menjadi sebuah kota dengan masyarakat yang majemuk dan hidup damai satu dengan yang lain. 

Berbagai suku ada di Balikpapan, seperti suku Paser, suku Kutai, suku Banjar, suku Bugis, suku Jawa, suku Minahasa, suku Batak, suku Gayo, suku China, suku Madura, suku Gorontalo dan sebagainya.  Bahasa yang digunakan pun beragam (selain bahasa Indonesia) yaitu bahasa Paser, Banjar, Bugis, Jawa, Kutai, Madura dan sebagainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: