- PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
- PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
- Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Apa Manfaat PHBS ?
- Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
- Anak tumbuh sehat dan cerdas.
- Anggota keluarga giat bekerja.
- Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
PHBS
DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA
Apakah
anda merasa bahwa diri anda dan keluarga anda merupakan keluarga sehat? Mungkin
mayoritas langsung menganggukkan kepala jika mendapat pertanyaan demikian.
Namun, tahukah anda apa saja langkah menuju ke keluarga sehat? Mungkin juga
banyak dari kita yang langsung menjawab macam-macam langkahnya.
Menurut
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Surabaya, dr. Sri Setyani, suatu
negara yang sehat berawal dari diri sendiri dan keluarga yang sehat juga.
Banyak penafsiran bahwa sehat itu haruslah memiliki peralatan penunjang
kesehatan yang lengkap dan memadai, sehingga tetap membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Tidak harus demikian, langkah yang paling sederhana untuk menjaga
kesehatan sekaligus mencegah penyakit adalah hanya dengan melakukan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat atau yang disingkat PHBS.
Disini,
pengertian PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.
Jumlah
PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak,
bahkan bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin,
istirahat yang cukup, membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu
mengendalikan emosi diri.
Sedangkan
yang akan dibahas disini adalah PHBS dalam lingkungan rumah tangga. PHBS rumah
tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Terdapat
10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
- Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
- Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
- Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
- Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
- Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
- Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).
- Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
- Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.
- Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
Jika
ada anggota keluarga yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam rumah,
maka asap yang dihasilkan dari rokok tersebut tidak hanya berbahaya bagi
perokok itu sendiri, melainkan juga orang-orang disekitarnya (perokok pasif)
yang tentu saja berefek buruk bagi kesehatan.
Rumah
sebagai tempat berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena
itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari kepulan
asap rokok.
Memang
PHBS, khususnya di skala rumah tangga, memang terasa mudah dalam teori, namun
dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri,
keluarga, lingkungan sekitar hingga pemerintah.
Banyak
tantangan yang dihadapi dalam menerapkan PHBS di lingkungan keluarga. Masih
banyaknya iklan rokok yang ada di media cetak maupun elektronik, makanan dan
minuman cepat saji yang kurang sesuai dengan prinsip gizi seimbang, belum
adanya monitoring evaluasi terpadu tentang kegiatan PHBS ini. Selain itu,
kawasan padat penduduk di kota-kota besar seperti Surabaya dan juga banyaknya
penduduk musiman yang menimbulkan permasalahan pada kehidupan sosial dan
ekonomi juga merupakan tantangan tersendiri dalam penerapan PHBS.
Oleh
karena itu, bagaimana upaya penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga,
tentu sangat tergantung dari kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan
tempat tinggalnya masing-masing. Sebab, upaya mewujudkan lingkungan yang sehat
akan mendukung pola perilaku kehidupan masyarakat yang sehat secara
kerkesinambungan. (And)
Di tingkat keluarga/RT,
strategi ini ditujukan kepada para
kepala keluarga/suami/bapak ibu, kakek, nenek, dan lain-lain.
Tujuannva adalah agar kelompok ini dapat mengembangkan atau
menciptakan suasana yang mendukung dilaksahakannva PHBS di lingkungan keluarga.
Caranya antara lain melalui anjuran untuk selalu datang ke Posyandu
mengingatkan anggota keluarga untuk tidak merokok di dekat ibu hamil dan
balita.
Gerakan Masyarakat
Di tingkat keluarga/RT, strategi ini
ditujukan kepada anggota keluar seperti bapak, ibu yang mempunyai tanggung
jawab sosial untuk lingkungannya dengan cara menjadi kader posyandu, aktif di
LSM peduli kesehatan dll. Tujuannya agar kelompok sasaran meningkat
pengetahuannya kesadaran maupun kemampuannya, sehingga dapat berperilaku sehat.
Caranya dengan penyuluhan perorangan. kelompok, membuat gerak Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
Ditingkat petugas strategi ini
ditujukan kepada sasaran primer, meliputi pimpinan puskesmas. kepala dinas
kesehatan, pemuka masyarakat. Tujuannya meningkatkan motivasi petugas untuk
membantu masyarakat untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan Caranya
antara lain melalui penyuluhan kelompok, lokakarya, seminar, studi banding,
pelatihan, dll.
Langkah-langkah kegiatan gerakan masyarakat
- Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui berbagai kegiatan pembinaan.
- Menganalisis dan mendisain metode dan teknik kegiatan pemberdaya seperti pelatihan, pengembangan media komunikasi untuk penyuluhan individu, kelompok dan massa, lomba, sarasehan dan lokakarya.
- Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait pada tiap tatanan dalam bentuk komitmen dan sumber daya.
- Mengembangkan metoda dan teknik serta media yang telah diujicoba dan disempurnakan.
- Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan bersama-sama dengan lintas program dan lintas sektor pada tatanan terkait.
- Menyusun laporan serta menyajikannya dalam bentuk tertulis (ringkasan, eksekutif).
Berdasarkan uraian tersebut, maka yang perlu dilakukan dalam penggerak;
pelaksanaan adalah menerapkan AIC, yaitu :
A (Apreciation) : penghargaan kepada para pelaksana kegiatan.
I (Involvement) : keterlibatan para pelaksana dalam
tugasnya.
C(Commitment) : kesepakatan
para pelaksana untuk melaksanakan, tugasnya.
Hasil yang dicapai dalam tahap penggerakan pelaksanaan adalah adanya
kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana, khususnya dalam :
- Penyuluhan perorangan, kelompok dan masyarakat
- Kegiatan pengembangan kemitraan dengan program dan sektor terkait serta
- dunia usaha.
- Kegiatan pendekatan kepada pimpinan/pengambil keputusan
- Kegiatan pembinaan, bimbingan dan supervisi.
- Mengembangkan daerah kajian atau daerah binaan.
- Melaksanakan pelatihan, baik untuk petugas kesehatan, lintas sektor, organisasi kemasyarakatan dan kelompok profesi.
- Mengembangkan pesan dan media spesifik.
- Melaksanakan uji coba media dll.
Program PHBS dalam rumah tangga
adalah upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, serta ikut berperan aktif dalam
gerakan – gerakan peningkatan kesehatan masyarakat. Program PHBS dalam rumah
tangga ini perlu terus dipromosikan karena rumah tangga merupakan suatu bagian
masyarakat terkecil di mana perubahan perilaku dapat membawa dampak besar dalam
kehidupan dan tingkat kesehatan anggota keluarga di dalamnya. Rumah tangga
sehat juga merupakan suatu aset dan modal utama pembangunan di masa depan yang
perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Program ini dapat membawa manfaat
bagi Rumah Tangga yang melaksanakan, seperti :
- Peningkatan kesehatan seluruh anggota keluarga dan mencegah penyakit
- Membantu anak tumbuh sehat dan cerdas
- Meningkatkan produktivitas setiap anggota keluarga dalam kegiatan atau pekerjaan masing-masing.
- Menurunkan biaya untuk pengobatan penyakit, sehingga meningkatkan efektivitas penggunaan keuangan rumah tangga, dan dapat dipergunakan untuk pemenuhan gizi keluarga , pendidikan dan modal usaha.
Program ini juga dapat membawa
manfaat bagi masyarakat :
- Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan secara mandiri
- Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
- Masyarakat mau memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia secara optimal dengan berpedoman pada paradigma sehat
- Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) seperti : posyandu , dana sehat , pondok bersalin desa ( polindes), Arisan jamban , kelompok pemakai air dll.
Apa yang harus dilakukan keluarga
untuk mewujudkan Rumah Tangga Sehat ? Dari website Pusat Promosi Kesehatan
Depkes didapatkan kriteria sebagai berikut :
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
- Memberi ASI ekslusif.
- Menimbang balita setiap bulan.
- Menggunakan air bersih.
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
- Menggunakan jamban sehat.
- Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu.
- Makan buah dan sayur setiap hari.
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
- Tidak merokok di dalam rumah
Terlihat cukup banyak kriteria yang
harus dipenuhi, tetapi tentu saja kita dapat berusaha mewujudkannya secara
bertahap. Kita harus memulai dari satu langkah kecil untuk menuju pelaksanaan
PHBS rumah tangga yang optimal.
Siapa yang diharapkan dapat
melakukan Pembinaan Perilaku Hidup Bersih & Sehat di Rumah Tangga ? Yang
secara resmi tentu adalah petugas kesehatan dan sektor-sektor yang terkait.
Lalu bagaimana dengan peran masyarakat umum seperti kita? Tentu kita juga bisa
berkontribusi dengan menyampaikan informasi yang kita dapat kepada siapa pun
yang kita pandang perlu. Dan hal inilah yang merupakan tujuan umum, yaitu mari
kita
mendukung dan berperan aktif dalam upaya-upaya
peningkatan kesehatan dimulai dari diri dan keluarga sendiri
0 komentar:
Post a Comment