Dari pada nggak
ada yang di kerjakan sambil ngombrol ngalur-ngidul lebih baik kita lanjutin
bikin patung beruang madu itung – itung sambil
menunggu air PDAM mengalir itupun kalau ngalir kalau nggak yah sabar.
Kebetulan kami
mengerjakan semua ini masih di rumah Pak RT. Bambang Edi, udara malam ini begitu
panas makanya Pak RT. Bambang Edi Mengerjakan dengan telanjang dada alias nggak
pakai baju beliau bukannya orang kuat lho tapi memang udara malam itu memang begitu panas dengan ketelitian dan
kesabaran Pak RT. Bambang Edi mencoba menuangkan kreatifitasnya di bantu dengan mas iwan mereka mencoba menuangkan dengan segenap
jiwa seni yang mereka miliki.
nah kalau udah gini tinggal di cat untuk itu kami semua nunggu yang bagian pengecatan semoga hasilnya sesuai dengan apa yang kami inginkan .
kebetulan Mas Anom sama Pak Kipli yang biasa mengecat baru bisa malam besoknya kebetulan juga semennya masih basah , jadi kalau besok dikerjakan semua udah kering dan mudah untukmemainkan kuas.
Inilah hasil pekerjaan kami yang udah tuntas semuanya tinggak kami pasang di tugu nama jalan , emang sih masih jauh dari kata bagus tapi kami cukup bersyukur karena kami udah bisa membuat patung beruang madu dengan sendiri.
kami berharap masih ada inovasi-inovasi yang baru dan tak berhenti sampai disini
makasih untuk Mas Iwan yang udah membuat patung beruang madu, juga pada Mas Anom,Pak Kipli dan Pak.RT. Bambang Edi
kebetulan Mas Anom sama Pak Kipli yang biasa mengecat baru bisa malam besoknya kebetulan juga semennya masih basah , jadi kalau besok dikerjakan semua udah kering dan mudah untukmemainkan kuas.Inilah hasil pekerjaan kami yang udah tuntas semuanya tinggak kami pasang di tugu nama jalan , emang sih masih jauh dari kata bagus tapi kami cukup bersyukur karena kami udah bisa membuat patung beruang madu dengan sendiri.
kami berharap masih ada inovasi-inovasi yang baru dan tak berhenti sampai disini
makasih untuk Mas Iwan yang udah membuat patung beruang madu, juga pada Mas Anom,Pak Kipli dan Pak.RT. Bambang Edi
